Rabu, 04 April 2012

Sinopsis Best Love Episode 3


MP-00271
Ae-hwan menelepon Ae-jung namun Ae-jung tak mengangkatnya, ia menangis dengan sedih. Jantung Jin berdetak kencang mendengar ringtone ponsel Ae-jung. Ia menoleh melihat Ae-jung. Ae-jung melihat Jin dan merasa malu. Ia berusaha menutupi bekas tamparan di wajahnya. Terdengar suara Ae-hwan memanggil-manggil Ae-jung. Ia mencari Ae-jung ke tempat parkir.
Ae-jung tidak ingin kakaknya tahu ia ditampar. Apalagi tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah. Ia berlari menghampiri Jin dan meminta tissue. Jin terkejut melihat hidung Ae-jung mengeluarkan darah. Ae-jung bertanya apakah ia terihat seperti habis dipukuli. Jin mengangguk.
MP-00014 MP-00015
Ae-jung kebingungan, ia tak mau terlihat kakaknya. Lalu ia meminta tumpangan dari Jin sampai ke luar tempat parkir. Jin masih ragu-ragu. Dalam hatinya ia kasihan melihat Ae-jung tapi ia adalah Jin yang tidak biasanya peduli dan ikut campur urusan orang lain.
Mendengar suara kakaknya terus memanggil, Ae-jung langsung naik ke mobil Jin. Ae-hwan sudah menemukan mobil Ae-jung yang diparkir tak jauh dari mobil Jin. Ae-jung merunduk dan menyuruh Jin cepat masuk. Akhirnya Jin terpaksa masuk.
Jin cukup baik untuk tidak menurunkan Ae-jung di luar tempat parkir. Ae-jung menelepon kakaknya. Ia berbohong dengan mengatakan  tak sengaja bertemu seorang teman lama dan akan makan bersamanya. Jin memperhatikan pipi Ae-jung yang merah.
MP-00033 MP-00034
Ae-jung membicarakan mobil Jin yang bagus dan mewah. Ia terus mengoceh tentang mobil Jin (mungkin untuk menghindari pembicaraan tentang pipinya). Jin tak tahan lagi. Ia menyodorkan sebotol minuman dingin ke pipi Ae-jung yang merah. Ae-jung melihat di label botol minuman itu tertera foto Jin sebagai bintang iklannya. Ae-jung berkomentar pasti senang bisa membintangi iklan sebuah produk dan memakai produk yang terpampang wajahnya. Iamengusap-usap pipinya dengan botol itu. Jin melihat foto dirinya tepat bersentuhan dengan wajah Ae-jung. Cup..cup…cup… (bunyi kecupan^^)
“Jangan melakukannya dengan cara seperti itu. Jangan usap wajahmu dengan bagian yang ada gambar wajahku. Aku tak nyaman melihatnya. Ayo lepaskan! Gunakan bagian yang berisi kata-kata,” kata Jin.
Ae-jung bingung namun menurutinya.
MP-00041 MP-00048
Pil-joo menemui PD Kim. Ia mengembalikan map yang dibawa Se-ri waktu itu. Ia berkata ia punya rencana lain jadi dia menolak berpartisipasi dalam acara itu lalu ia beranjak pergi. PD Kim menahannya dan berusaha membujuknya. Ia mendengar Pil-joo melakukan kencan buta. Dari pada pergi kencan buta lebh baik mengikuti acara ini. Para kontestan di acara ini benar-benar bagus. Pasti sulit mencari wanita seperti mereka di tempat lain. Ia meminta Pil-joo mempertimbangkan lagi.
PD Kim membuka map itu dan menyodorkan satu persatu data selebritis wanita. Pil-joo tak tertarik mendengarnya. Tapi begitu PD Kim menyebut nama Goo Ae-jung, ia langsung ingat pertemuannya dengan Ae-jung di ruang VIP itu.
Penulis Han membawakan kopi untuk Se-ri di kantin stasiun TV. Mereka membicarakan kedatangan Pil-joo dan merasa yakin Pil-joo datang untuk menyetujui menjadi kontestan. Penulis Han memuji Se-ri karena berhasil membuat Pil-joo mau mengikuti acara mereka. Se-ri berkata Pil-joo tidak sungguh-sungguh waktu dia mengatakan tidak akan melakukannya. Se-ri pikir jangan-jangan Pil-joo juga pura-pura tidak mengenalinya.
Pil-joo pamit pada PD Kim. PD Kim berkata Pil-joo membuatnya dalam masalah. Pil-joo beranjak pergi tepat ketika Penulis Han dan Se-ri masuk. Penulis Han memperkenalkan dirinya dan memuji ketampanan Pil-joo. Sementara Se-ri senyum-senyum, menunggu disapa oleh Pil-joo.
MP-00065 MP-00062
Pil-joo menoleh pada PD Kim dan meminta maaf. Ia lalu berjalan keluar tanpa menghiraukan Se-ri. Pil-joo melihat wajah Se-ri waktu berjalan melewatinya tapi tidak mengenalinya. Se-ri yang sudah siap-siap untuk disapa langsung kecewa. PD Kim berkata Pil-joo menolak bergabung dalam acara mereka.
Se-ri menghampiri Pil-joo yang sedang menunggu liift. Ia memanggil Pil-joo. Pil-joo baru mengenali Se-ri. “Kau tidak mengenaliku lagi?” tanya Se-ri tak percaya. “Bukan, rambut dan pakaianmu berbeda dari waktu itu,” sahut Pil-joo.
Se-ri menegurnya karena Pil-joo tidak memberitahunya lebih dulu kalau Pil-joo menolak mengikuti acara mereka. Sekarang ia merasa tidak enak dengan rekan-rekannya. Pil-joo meminta maaf, ia tidak memikirkannya. Se-ri juga kesal karena Pil-joo terus tidak mengenalinya.
MP-00070 MP-00073
Pil-joo kebingungan dan akhirnya berkata, “Aku akan lebih hati-hati mulai sekarang. Jika ada wanita cantik, aku akan lebih memperhatikannya karena mungkin saja itu Kang Se-ri.”
Pil-joo mengatakannya tanpa maksud apa-apa tapi Se-ri senang. Pil-joo meninggalkan Se-ri tanpa mengucapkan apa-apa lagi. “Apa kau akan pergi begitu saja?” tanya Se-ri. Apa masih ada yang ingin kau bicarakan, tanya Pil-joo. Se-ri terpaksa menggeleng. Pil-joo masuk ke dalam lift dengan cueknya.
Penulis Han mendekati Se-ri dan bertanya apakah Se-ri membiarkan Pil-joo pergi, Pil-joo benar-benar tidak mau melakukannya? Se-ri berkata, “Penulis Han, kau harus mendapatkan pria itu. Setiap hari aku mendengar orang mengatakan aku cantik. Tapi baru kali ini hatiku berdebar. Pria itu, sangat sempurna untuk membuat hati
berkata ia tidak membawa dompetnya. Sedangkan Jin tidak membawa dompet ke mana-mana karena ia punya manager. Ae-jung berkata kalau begitu ia akan ikut ke mana Jin pergi.
MP-00082
Jin menunjuk indikator bensin mobilnya dan berkata ia meminjam uang untuk membeli bensin, mereka tidak bisa ke mana-mana. Ae-jung menggerutu apa gunanya punya mobil bagus jika kau tidak mengecek bensinnya. Jin berkata gara-gara Ae-jung ia tidak sempat mengeceknya, biasanya ada managernya yang melakukannya.
Jin menelepon Jae-seok. Jae-seok sudah tiba di studio TV. Jin meminta Jae-seok menyusulnya. Ae-jung lega Jae-seok akan datang. Ia mengira-ngira Jae-seok akan tiba setengah jam lagi, lalu ia melepaskan sabuk pengamannya.
“Benar, pergilah, “kata Jin. Ae-jung berkata ia bukannya mau pergi, ia hanya mau ke toilet di dekat situ. Jin berkata mengapa setelah ke toilet Ae-jung tidak pergi saja. Ae-jung dengan wajah memelas berkata ia tidak punya uang dan dengan wajah seperti itu ia bisa pergi ke mana. Jin melunak dan berkata ia mengerti.
MP-00094 MP-00093
Ae-jung tersenyum geli lalu keluar. Jin mengomel mengapa ia harus melihat kejadian tadi (Ae-jung ditampar).
Ae-jung kaget melihat pipinya lebih merah dari yang ia perkirakan. Seorang ahjumma masuk dan membedaki wajahnya. Ae-jung meminjam bedaknya untuk menyamarkan bekas tamparan. Ahjumma itu terkejut melihat bekas tamparan di pipi Ae-jung. Ia mengira Ae-jung dipukul oleh kekasihnya. Ia berkata sebaiknya Ae-jung meninggalkan pria itu. Ae-jung tersenyum mengiyakan.
Ketika Ae-jung keluar dari toilet, sang ahjumma sedang bergosip dengan para ahjumma lain bahwa Ae-jung habis dipukul oleh kekasihnya. Ae-jung cepat-cepat menutupi wajahnya dan kembali ke mobil Jin.
MP-00105 MP-00106
Jin bertanya apakah toiletnya bersih, ia mengenakan kacamata hitamnya dan hendak turun untuk pergi ke toilet. Ae-jung menahannya dan menyuruhnya merunduk. Ia berkata sebaiknya Jin tidak keluar sekarang karena para ahjumma di sana mengira ia dipukuli dan mereka sedang melihat ke mobil Jin untuk melihat siapa yang sudah memukul Ae-jung.
Mereka mengira aku orangnya, tanya Jin. Tidak mungkin, ia adalah Dokko Jin. Ia hendak keluar tapi Ae-jung cepat-cepat menariknya lagi. Justru karena kau Dokko Jin maka kau harus menyembunyikan wajahmu,” sahut Ae-jung. Para ahjumma terus memperhatikan mereka. Ae-jung jadi merasa kasihan pada Jin. “Apa yang harus kita lakukan? Kau harus pergi ke toilet tapi aku menekan perutmu (membuat Jin membungkuk), jadi kau pasti tidak merasa nyaman ya? Jika mereka sudah pergi aku akan memberitahukan padamu. Apa akan lebih baik jika kursinya dimundurkan?” Jin hanya menghela nafas.
Ae-jung menekan sebuah tombol. Bukannya kursi Jin mundur ke belakang, malah terdengar sebuah rekaman, “pikirkan tubuhmu berharga….pikirkan tubuhmu besar…“Jin berusaha menahan kebeletnya.
MP-00113 MP-00114
Ae-hwan menemui Jenny. Ia bertanya apa mungkin Ae-jung pergi makan bersama Jin. Jenny menunjukkan level Jin dan Ae-jung berbeda. Jin diatas, Ae-jung di bawah, apa itu masuk akal? Ae-hwan bekata bukankah level Ae-jung akan ikut naik menyamai Jin. Jenny menjelaskan biasanya bila terjadi kondisi itu , yang levelnya di atas malah turun. Ae-hwan tidak puas, bukankah mereka bisa berakhir di tengah-tengah.
Jenny tak meladeninya dan memanggil Hyung-gyu untuk makan. Ia memberi sandwich pada Hyung-gyu. Ae-hwan memberi isyarat di belakang Jenny agar Hyung-gyu memanggil “Jenny Omma (Ibu)”. “Terima kasih, Jenny Omma,” kata Hyung-gyu.
Jenny melotot, “kau harus memanggilku bibi Jenny.” Hyung-gyu membela diri ayahnya yang menyuruhnya karena suatu hari nani Jenny akan menjadi ibunya. Ae-hwan salah tingkah. Jenny langsung mendelik pada Ae-hwan, “Ayah hyung-gyu, bukankah sudah kukatakan. Levelnya tidak sama…” Ae-hwan cemberut.
 MP-00123 MP-00125
Jae-seok sudah tiba. Ia dan Jin berdiri di luar mobil sementara Ae-jung tertidur di dalam mobil. Jae-seok bertanya perlukah membangunkan Ae-jung lalu memanggilkan taksi. Biarkan saja, kata Jin. Jae-seok mengamati Ae-jung dan melihat bekas tamparan di pipinya.
Ia bertanya pada Jin siapa yang melakukannya. Jin tidak menjawab. “Jangan-jangan…..” Jae-seok melihat Jin. “Apa kau gila? Aku sudah mengalami kesusahan karena beberapa ahjumma mencurigaiku,” sahut Jin. Jae-seok prihatin, ia bertanya apa Ae-jung baik-baik saja.
“Aku tidak tahu, aku tidak tanya,”jawab Jin kesal. Jae-seok berkata jika seorang wanita dipukul, adalah sopan jika kita bertanya apa yang terjadi dan apakah dia baik-baik saja. Jin tidak mau menanyakannya karena dengan begitu dia harus mendengarkan. Dan jika dia mendengarkan, dia akan terlibat. Dan jika dia terlibat, semuanya akan terkait.
Jae-seok tersenyum geli, kau sudah terlibat dan bahkan tidak tega membangunkannya. Jin memelototinya. Jae-seok mengkeret dan mengajak Jin pergi. Jin membangunkan Ae-jung dengan mengetuk kaca mobil keras-keras. Ae-jung yang masih mengantuk ditarik keluar mobil (kasian banget sih). Jin memberi uang pada Ae-jung untuk naik taksi. Ae-jung tersenyum dan berterima kasih, ia pasti akan mengembalikan uang itu dan menelepon Jin.
MP-00129 MP-00130 
Jin merebut ponsel Ae-jung (satu-satunya yang dibawa Ae-jung). kau tidak perlu mengembalikan uang itu dan jangan meneleponku. Ia mencari namany di antara daftar kontak tapi ia tidak menemukannya. Ae-jung berkata ia yang akan mencarinya dan mencoba merebut kembali ponselnya. Jin berkeras Ae-jung belum menghapus nomornya, jadi kau mencantumkannya dengan nama apa?
Akhirnya ia menemukanya dengan nama Dong kko Jin. Dong artinya poop, dong kko artinya a**hole hihi^^. “Dong ko Jin???” tanya Jin terkejut. Ae-jung tertawa, aku mengunakannya karena terdengar mirip dengan Dokko Jin. Ia membela diri ia bisa melakukan apapun dengan ponselnya dan berusaha merebutnya. Jin menghapus nonor teleponnya dari telepon Ae-jung lalu mengembalikannya. Ia menyuruh Ae-jung pergi. Ae-jung berterima kasih lalu pergi menunggu taksi di pinggir jalan.
MP-00134 MP-00135
Jin masuk ke dalam mobil. Ia melihat botol yang digunakan Ae-jung untuk mengompres wajahnya. Ia mengambil botol itu. Jae-seok berkata apakah akan baik-baik saja Ae-jung berdiri seperti itu di pinggir jalan, bukankah Ae-jung juga seorang selebritis (ada kemungkinan orang mengenalinya). Jin melihat Ae-jung yang berdiiri di pinggir jalan sambil menutupi bekas tamparan di wajahnya.
Jae-seok hendak menyalakan mobil. “Tidakkah kau lihat aku sedang minum? Jangan pergi dulu, ” kata Jin. Jae-seok tak jadi menyalakan mesin mobil. Jin minum sambil terus melihat Ae-jung yang terlihat kedinginan dan celingak celinguk khawatir terlihat orang.
MP-00143 MP-00144
Tangan Jin diam-diam meraih pintu mobil. Tepat saat ia membukanya, Jae-seok berkata ada taksi datang. Ae-jung masuk ke dalam taksi. Jin menghela nafas dan menyuruh Jae-seok menjalankan mobil. Jae-seok berkata pintu mobil Jin masih terbuka. Jin menutupnya.
Ae-jung pulang ke rumahnya. Ayahnya sedang mengompres wajah Ae-hwan dan Hyung-gyu dengan mentimun. Ia menyuruh Ae-jung bergabung. Tapi Ae-jung tidak mau keluarganya melihat bekas tamparan itu. Ia menyuruh Ae-hwan menggunakan mentimun lebih banyak.
Ae-jung pergi ke tempat Jenny karena ia kelaparan. Ia telah membohongi Ae-hwan dengan berkata ia telah makan dengan temannya padahal belum. Ae-jung minta Jenny merahasiakannya pada Ae-hwan. Jenny mengingatkan Ae-jung akan menjalani pemotretan untuk poster acara Couple Making. Wajah Ae-jung jarang mendapat perawatan malah mendapat tamparan juga, keluhnya. Ia memeriksa wajah Ae-jung dengan khawatir (selalu suka dengan persahabanta yang seperti ini^^).
MP-00150 MP-00151
Ae-jung bertanya apakah wajahnya baik-baik saja, ia telah memakai mentimun. Jenny memarahinya mentimun tidak cukup untuk wanita seusia mereka, dtambah lagi ada kerutan di sudut mata Ae-jung. Benarkah? Ae-jung menghela nafas.
Keesokan harinya Jenny mengajak Ae-jung pergi ke tempat perawatan wajah. Di mana lagi kalau bukan di klinik Pil-joo. Ae-jung berterima kasih karena Jenny membawanya ke tempat yang mahal. Jenny berkata ibunya langganan di klinik itu dan perawatan kecantikan di tempat itu baik sekali.
Ibu Pil-joo datang dengan teman-temannya dan duduk tidak jauh dari mereka. Ibu Pil-joo mempromosikan klinik anaknya pada teman-temannya. Teman-temannya terkesan melihat klinik itu. Pil-joo keluar menemui ibunya.

Sinopsis Best Love Episode 2

Sabtu, 21 Mei 2011

Sinopsis Best Love Episode 2

MP-00305
Setelah pertanyaan tentang penyogokan itu, Ae-jung merasa bersalah dan menunduk. Jin menutupi shocknya dengan tertawa terbahak-bahak. Ae-jung ikut tertawa walau tidak mengerti, diikuti semua orang. Hehe…tertawa itu emang menular^^
MP-00008 MP-00009
Jin berkata wine itu bukanlah sogokan, hanya pemberian kecil darinya. Sang pembawa acara mengatakan pasti Jin sangat ingin bermain dalam film Hollywood itu sampai mengirimkan hadiah. Mereka memberi selamat pada Jin walau tidak tahu siapa yang akan berperan dalam film itu nantinya. Jin menutup telepon dengan tangannya dan membentur-benturkan kepalanya ke sofa.
Ae-jung diminta memberi semangat untuk Jin dan film Hollywoodnya. Terpaksa Ae-jung memberi semangat, “Dokko Jin, buatlah film Hollywood yang bagus. Bintang film nasional Korea, fighting!!” Jin dengan sedih membalas, “Fighting.” Lalu ia menutup ponselnya dan melemparnya ke meja.
MP-00015 MP-00016
Moon dan Jae-seok khawatir karena acara itu akan disiarkan. Jin bergumam ia harus menemui Ae-jung. Mengapa aku tadi mengangkat teleponnya, katanya menyesal.
Selesai acara kuis, Ae-jung terlihat khawatir sedangkan Ae-hwan sangat senang. Ae-jung bertanya apakah Jin akan marah padanya. Buat apa dia marah, bukanlkah dia yang menggembar-gemborkan akan main film Hollywood, sahut Ae-hwan. Bukan begitu, Ae-jung berkata sebenarnya Jin ditolak oleh Peter.
Ditolak?!! Seru Ae-hwan. Sssstt, Ae-jung mendiamkan kakaknya. Itu benar-benar memalukan (bagi Jin), kata Ae-hwan. Ae-jung membela diri bahwa bukan dia yang menyebabkan Jin tidak jadi ke Hollywood. Tentu saja bukan kau penyebabnya, kata Ae-hwan menenangkan tapi ia sendiri tidak yakin Jin akan membiarkan Ae-jung begitu saja. Benar saja, Jin menelepon Ae-jung,.
Ae-jung pergi ke tempat parkir menemui Jin. Melihat Jin tersenyum, Ae-jung merasa lega dan tersenyum. “Syutingnya berjalan dengan baik,” kata Jin. Ae-jung mengiyakan, berkat Jin ia bisa menyelesaikan siaran itu dengan baik dan tadi sangat menyenangkan.
MP-00034 MP-00035
“Saat disiarkan di TV kau pasti akan menyukainya,” kata Ae-jung.
“Kurasa aku tidak akan bisa menontonnya,” sahut Jin.
“Mengapa? Oh… kau pasti sibuk. Kalau begitu lihatlah siaran ulangnya.”
“Aku juga tidak bisa menonton siaran ulangnya.”
Kenapa, tanya Ae-jung heran. Sigh, dia masih clueless.
“Karena kuis itu tidak akan ditayangkan,“ sahut Jin. Ae-jung tak mengerti, kenapa tidak?
“Karena kau akan bilang dengan mulutmu sendiri untuk meminta mereka mengedit bagianmu (Jadi bagian Ae-jung dan Jin dihapus).”
“Mengapa aku harus melakukannya?”
“Ada 3 alasan, “Jing mengacungkan 3 jari metalnya. “Pertama, aku berencana mengatakan akulah yang menolak Peter Jason. Kedua, tapi kau mengatakan aku menyogok Peter Jason. Ketiga, alasan pertama dan kedua bertentangan sama sekali.”
MP-00039 MP-00040
“Jadi kau ingin pembicaraan itu tidak disiarkan dan kau ingin bagian itu dihapus ?”
Betul sekali, kata Jin sambil mengacungkan kepalan tangannya. Ae-jung cepat-cepat menengang tangan Jin. Ia memohon Jin membiarkannya saja.

Sinopsis The Greatest Love Episode 1

Scene dimulai dengan penampilan grup Treasure Girl dalam suatu acara musik di televisi.
Di tempat lain, sedang diadakan operasi jantung. Sang Dokter penggemar berat grup musik Treasure Girl sehingga saat operasi ia mendengarkan lagu Dugeun Dugeun. Sedangkan sang pasien menggerak-gerakkan kelopak matanya sesuai irama musik itu.


Kembali ke show, MC mengumumkan lagu nomor satu minggu ini, dan pemenangnya adalah Treasure Girl dengan lagu Dugeun Dugeun. Lagunya emang bagus sih.
Mereka sangat senang, Goo Ae Jung (Gong Hyo Jin) pemimpin Treasure Girl, berkata kalau Treasure Girl tidak akan bubar, mereka akan bersama sampai akhir.


10 tahun kemudian


Ae Jung sekarang bukan penyanyi karena Treasure Girl telah bubar. Untuk menjaga keeksisannya di dunia entertainment, ia ikut berbagai macam acara variety show. Mulai dari menyanyikan nada tinggi, limbo, salto semuanya gagal. Tantangan yang terakhir adalah makan mie jjajangmyeon  (mie saus pasta kedelai) sambil naik roller coaster. Untuk kesempatan terakhirnya, Ae Jung berusaha semaksimal mungkin, walaupun pasti eneg juga.


Di sebuah bioskop sedang diadakan premiere sebuah film laga yang berjudul Fighter. Para penonton bersorak melihat adegan laga itu. Dokko Jin (Cha Seung Won), pemeran utama film itu, melihat dengan senang.
Beberapa menit kemudian, para penonton mulai bosan, karena adegannya berkelahi melulu, bahkan sutradara film itu tertidur di kursinya.


Setelah film selesai, MC menyuruh sutradara dan staff produksi naik ke podium didepan. Dokko Jin menggerutu melihat sutradara itu, “Ia sudah menghancurkan film ini, bagaimana ia bisa sesenang itu?”
MC menyuruh Dokko Jin maju ke podium, setelah diberi sorakan oleh para fansnya, ia maju juga dengan sedikit bergaya.
Ae Jung sedang beristirahat di sebuah pom bensin. Perutnya terasa eneg dan mual. Manager yang juga kakaknya, Ae Hwan berniat membatalkan semua jadwalnya hari itu. Tapi Ae Jung menolak. Ia akan baik-baik saja. Ia menyuruh kakaknya untuk membelikannya sebotol soda, supaya perutnya terasa lebih baik.
Dalam sebuah mobil van, Dokko Jin sedang melihat sebuah adegan dari drama Queen Seondeok, ketika Bidam berdarah-darah pada episode 62.


Ia bertanya pada Jaesuk apakah itu drama yang ditolaknya karena ia sibuk shooting film Fighter. Jaesuk membenarkan. Ia menambahkan kalau ratingnya jelek, sehingga popularitas pemerannya jadi jatuh (Oh ya, bukankah rating SeonDeok tuh 30% an gitu).
Jaesuk berkata kalau Representatif Moon sedang mencarikan sebuah drama untuknya. Jaesuk berharap Dokko Jin berhati-hati dalam memilih peran, supaya karirnya tidak hancur.
Jin berkata bahwa ia akan ke Hollywood untuk shooting film bersama Peter Jason. Jaesuk menyahut kalau itu belum pasti. Jin membantah, ia sudah menggunakan berbagai cara supaya bisa pergi ke Hollywood, ia bahkan memberikan anggur seharga 15.000 dollar untuk Peter Jason.
Mereka berhenti di sebuah pom bensin, Jaesuk bertanya apakah Jin ingin air mineral karena ia akan pergi ke minimarket di pom bensin itu. Jin mengiyakannya.


Ae Jung melihat mobil van itu, ia menduga kalau mobil itu milik seorang selebriti. Ketika ada orang lewat, Ae Jung berpose, seolah-olah ia pemilik van itu. Dokko Jin yang ada didalamnya merasa terganggu. Ia menyuruh Ae Jung pergi. Ae Jung meminta maaf, ia bertanya apakah ia aktor atau seorang penyanyi, ia ingin berkenalan dengannya.


Jin malah mengelurkan gelas minumnya dan menyuruh Ae Jung membuangnya. Ae Jung berteriak, “Aku bukan anggota staffmu!” Walaupun kesal ia tetap membuangkannya, ketika ia mengambil gelas itu, airnya tumpah. Jin memberikan tissue dan menyuruh Ae Jung untuk mengelap mobilnya.
Ae Jung jadi marah, ia menyuruh Jin keluar dari mobilnya untuk berhadapan langsung. Ketika Ae Jung ingin membuka pintu depan, Jin segera melompat dan menguncinya. Ae Jung memukul-mukul jendela.

Dokko Jin memegang tangan Ae Jung dari jendela kecil dan menariknya ke dalam. Ae Jung panik, sedangkan Jin menandatangani tangan Ae Jung. Ia menyuruh Ae Jung menebak siapa dirinya melalui tanda tangannya. Ae Jung berusaha sekali lagi melihat siapa yang ada di dalam mobil. Saat itu Jaesuk masuk ke dalam mobil van itu.
Melihat Ae Jung yang terus berusaha melihat ke dalam, Jaesuk bertanya apakah Jin tidak akan keluar. Jin menyuruhnya untuk segera menyalakan mobil dan pergi dari tempat itu.
Ae Jung berteriak memanggilnya ketika mobil itu beranjak pergi. Ae Hwan datang dan bertanya kemana ia akan berlari. Ae Jung menunjukkan tanda tangan Jin dan bertanya apakah Ae Hwan tahu tanda tangan siapa itu.
Mereka menduga kalau orang itu adalah selebriti. Ae Jung tidak melihat poster dibelakangnya yang ada tanda tangan Dokko Jin.
Kang Se Ri (Yoo In Na) terlihat di bandara. Wartawan segera memburunya. Tas, baju bahkan kacamata yang dipakainya segera menjadi trend.


Se Ri makan malam dengan Jin. Saat itu banyak wartawan yang memfotonya. Sebenarnya mereka telah putus setahun yang lalu, tapi mereka pura-pura pacaran untuk menjaga image saja


Tak jauh dari sana Dr. Yoon Pil Joo (Yoon Kye Sang) sedang mengadakan kencan buta. Teman kencannya begitu senang melihat Se Ri ada disana. Pil Joo melihat Se Ri dan berkomentar kalau sepatu hak tinggi yang dipakainya akan membuat pantatnya tidak sama. Ia juga memperingatkan teman kencannya supaya tidak memakai sepatu hak tinggi, karena ia melihat ada kelainan pada tulang pinggulnya, jika itu terus berlangsung, maka ia akan menderita sakit punggung. Pil Joo berbicara sambil memperagakan dengan tangannya. Teman kencannya terlihat tidak senang.


Di rumah Ae Jung, ayah dan keponakannya Hong Ki sedang menonton televisi. Ayahnya memakai setelan bling-bling Kim Jo Won.
Hong Ki bertanya kenapa bibinya tidak pernah mendapat iklan CF, padahal ia seorang selebriti. Kakeknya menjawab, karena reputasi bibinya jelek. Hong Ki terus menanyakan kembali jawaban kakeknya, membuat sang kakek jadi nervous.
Ketika Ae Jung pulang kerumah, Hong Ki bertanya kenapa bibinya menjadi artis yang kurang populer sehingga tidak bisa mendapatkan CF. Ae Hwan memarahi anaknya, karena menonton TV terlalu dekat. TV di rumah mereka terlalu besar, sehingga rumah terasa sempit. Ae Jung menyahut kalau alat-alat olahraga ayahnyalah yang membuat rumah terasa sempit.


Dokko Jin sedang membaca komentar netizen pada filmnya. Komentar-komentar mereka negatif, mereka mengatakan kalau filmnya terlalu buruk dan aktingnya juga buruk. Jin merasa kecewa, sekarang ia hanya bisa bersandar pada Peter Jason.
Ae Jung dan Ae Hwan sedang berada di lobby MBS, mereka sedang melihat variety show yang diikuti Ae Jung.


Ketika menunggu lift, mereka melihat artis yang sedang naik daun. Ae Jung menyapa mereka dan menceramahi mereka supaya menyapa seniornya terlebih dahulu. Manager mereka segera menyuruh mereka memberi salam, ia kemudian mendekati Ae Jung dan mencelanya, dulu ia juga bersikap seperti itu dan menyalahkannya karena telah menghancurkan grup Treasure Girl.


Ae Hwan menghibur Ae Jung, ia membacakan jadwalnya hari ini. Ia juga memuji scarf yang dipakainya, mereka bisa meminjamnya dengan bantuan Jenny. Itu scarf mahal dan bermerk, ia harus menjaga penampilannya untuk wawancara radio.


Dokko Jin lewat dihadapan mereka, ia memakai scarf yang sama, Ae Jung tertegun, Ae Hwan begitu senang bertemu Dokko Jin disana.
Jin sebal karena ia memakai scarf yang sama dengan orang lain, ia memarahi stylistnya, yang kemudian meletakkan scarf itu di gantungan baju.
Ae jung berada di kamar kecil, ia sedang memeriksa penampilannya, tiba-tiba ia sadar kalau scarfnya hilang, ia segera mencarinya dan menemukan kalau scarf pinjaman itu masuk ke dalam WC.
Ia jadi panik. Ae Jung segera mengambil dan mencucinya. Ae Hwan juga bingung karena jadwal mereka sebentar lagi dimulai tapi scarf itu masih basah.
Ae Hwan ingat scarf Dokko Jin dan menyuruh Ae Jung untuk menukarnya. Mereka segera pergi ke kamar ganti Jin, dengan tindak tanduk mereka yang sangat menyolok.
Ae Jung segera masuk ke dalam dan menukar scarf itu. Ia berpikir kalau Jin adalah artis terkenal, jadi jika ia merusakkan scarf itu, ia pasti dimaafkan.
Ketika Ae Jung akan keluar, tiba-tiba Dokko Jin datang. Ae Hwan berusaha menghalanginya dan berpura-pura jadi fansnya. Ia meminta tanda tangan tapi Jin menolaknya karena ia harus segera rekaman.Ae Hwan berkeras dan terus mengikutinya, akhirnya Jin menandatangani kaosnya.
Tapi Ae Hwan terus menganggunya, kali ini ia minta foto, Jin jadi sedikit kesal. Ae Hwan melirik ke dalam ruang ganti dan melihat kalau ruangan itu kosong, ia pun segera pergi.
Jin menggerutu kenapa ada orang seperti itu. Mereka membicarakan film laga yang ia bintangi.


Jin bertanya kenapa Peter Jason belum menghubunginya. Jaesuk terlihat kebingungan, akhirnya ia berkata pada Jin kalau Peter Jason sudah menolaknya. Jin jadi marah, ia sudah mengirim anggur yang begitu mahal untuk ditolak.
Jaesuk berkata kalau ia ditolak karena bahasa inggrisnya yang jelek.
Dokko Jin jadi bingung, media sudah terlanjur tahu. Ia menyuruh Jaesuk keluar karena perasaannya sedang tidak enak
Ia masuk ke kamar mandi. Ia membayangkan komentar dari media yang menyerangnya seperti tissue yang menyerangnya di kamar mandi.
Ae Jung keluar dari tempat persembunyiannya. Ternyata dari tadi ia bersembunyi di belakang pakaian Jin. Ia mendengar pembicaraan Jin dengan Jaesuk.
Ia bersimpati padanya dan menukar kembali scarfnya, tapi tiba-tiba Dokko Jin keluar dari kamar mandi. Mereka sama-sama kaget. Tapi reaksi Jin lucu banget, kayak habis ngeliat hantu.


Ae Jung berpura-pura menjadi fansnya dan ingin keluar dari tempat itu. Jin menghentikannya dan menandatangani scarfnya. Ae Jung berteriak padanya, “Apa kau gila? Kau tahu berapa harganya ini?”
Jin membela diri, bukankah Ae Jung yang meminta tandatangan. Ae Jung masih panik, “Apakah kau tahu berapa harganya? Kenapa kau merusaknya?” Jin merasa bersalah dan memberikan scarfnya untuk mengganti scarf yang kotor itu.
Ae Jung mengejek tandatangan Jin, ia merasa mengenalinya dan membandingkannya dengan tanda tangan di tangannya.. Akhirnya ia tahu selebriti yang ada dalam van itu.


Ae Jung meminta Jin untuk minta maaf padanya. Jin segera meminta maaf dengan gaya seperti kakek-kakek. Setelah itu ia berkata kalau semuanya harus dikembalikan pada pemiliknya, ia merebut kembali scarfnya. Ae Jung tidak rela. Mereka pun berebutan seperti anak kecil.
Akhirnya Dokko Jin menang. Ia segera memasang scarf itu di lehernya dan melangkah pergi dengan penuh kemenangan. Ae Jung hanya bisa mengutuknya saja.


Ae Jung terpaksa memakai scarf dengan tanda tangan Jin saat wawancara di radio. Penyiar radio itu melihatnya dan bertanya apakah ia fans Jin. Ae Jung membantah. Ia beralasan kakaknya yang menyukai Jin, jadi ia mencarikan tanda tangan untuknya.


Penyiar itu bertanya padanya, menurutnya Dokko Jin itu orang seperti apa? Ae Jung menjawab bahwa Jin tidak seperti di televisi. Ia orang yang berbeda. Ia orang yang suka memerintah, kasar dan penuntut, dengan kata lain, ia adalah orang yang brengsek.
Ae Jung segera berkhayal, melihat kata-kata sanggahan dari para netizen di layar komputer dan berubah jadi pistol dan menembakkan kata-kata itu ke arahnya, memperingatkannya agar tidak berbuat macam-macam.
Ae Jung segera meralat kata-katanya, bahwa sebenarnya Jin terluka saat shooting film fighter, tapi ia tidak bisa jujur pada fansnya karena takut mereka khawatir.
Kata-kata Ae Jung membuat berita di media heboh. Bahkan kata kunci “Dokko Jin terluka” menjadi no 1.Ae Jung pun dipuji oleh fans Jin
Ae Hwan memberitahu Ae Jung kalau ia bertemu dengan PD Kim, produser acara  kuis “Change The World.” Ia setuju Ae Jung ikut acara itu.
Ae Jung merasa gembira, tapi kegembiraannya lenyap ketika Ae Hwan memberitahunya kalau ia harus memainkan kuis itu bersama Jin.


Se Ri bertemu dengan produser “Couple Making”. Pada season 1, mereka menampilkan seorang pengacara dengan gaji 300 juta won. Season kedua mereka menampilkan seorang direktur tampan dengan gaji 400 juta won. Untuk season yang ketiga ini, mereka harus mencari orang yang lebih baik yang dinilai dari segi penampilan, tinggi badan, pendidikan,pekerjaan, latar belakang keluarga dan keuangan. Mereka harus bisa membuat pasangan yang serasi.


Yoon Pil Joo datang kerumah sakit, seorang perawat memberitahunya kalau ibunya sudah menunggu didalam. Ibu bertanya ia dari mana saja. Pil Joo menjawab kalau ia dari pasar, ia menemukan bezoar yang bagus untuk Presiden Kim.
Ibu memujinya dan menyuruhnya untuk bekerja keras agar bisa bersosialisasi. Pil Joo bertanya bukankah ibu berjanji,asalkan ia datang ke perjodohan ia boleh melakukan apapun yang disukainya.
Ibu hanya berkata kalau perjodohan itu tidak ada hasilnya. Lagipula ia berkata  pada teman kencannya kalau ia tidak jadi membuka rumah sakit, tapi malah akan pergi belajar ke Cina. Ibunya tidak setuju dan tidak akan membiarkannya pergi.


Jin sedang kebingungan. Ia bingung mencari alasan. Ia takut media tahu kalau ia ditolak oleh Peter Jason.
Jaesuk menyarankan agar ia memanfaatkan rumor yang sedang beredar, bahwa ia sedang terluka. Ia menambahkan kalau Ae Jung yang menyebarkan rumor itu..
Jin merasa tidak mengenal Ae Jung, setelah Jaesuk memperlihatkan fotonya, Jin baru sadar siapa itu Ae Jung.
Jaesuk memberitahunya kalau Ae Jung adalah anggota Treasure Girl sama seperti Se Ri. Jaesuk heran karena Jin tidak mengenal grup musik itu.

Jaesuk bercerita bahwa Treasure Girl terdiri dari 4 orang, Ae Jung, Se Ri, Jenny dan Min Ah. Tapi yang paling populer adalah Ae Jung. Setelah setahun grup itu bubar. Ada rumor yang mengatakan kalau mereka bertengkar dan ada yang hamil. Setelah itu Ae Jung mencoba bersolo karir, tapi usahanya gagal. Setelah itu banyak rumor yang menjatuhkan Ae Jung.
Jaesuk bertanya apa hubungannya dengan Ae Jung, karena ia sampai tahu kalau Jin terluka. Jin merasa ia wanita yang aneh yang selalu menguntitnya, di van maupun di ruang ganti.
Jaesuk menduga kalau Ae Jung mendengar pembicaraan mereka ketika menguntitnya. Jin segera menyuruh Jaesuk untuk mencari nomor HP nya, ia takut Ae Jung juga tahu tentang Peter Jason.


Ae Jung sedang berada di restoran kepunyaan Jenny. Jenny berjanji padanya untuk menjualkan scarf dengan tandatangan Dokko Jin pada fansnya. Jenny khawatir pada acara TV nya besok, ia takut kalau Jin tidak mengangkat telponnya, karena itu berarti PD acara itu akan mengira kalau ia berbohong.
Tak berapa lama Jin menelponnya. Awalnya Ae Jung kaget, ia berpura-pura manis pada Jin dan memohon padanya untuk jadi partnernya di acara variety show besok. Jin menolak. Ae Jung mengancam akan menyebarkan berita kalau ia menyogok Peter Jason dan ditolak dari film itu.


Jin bertanya ia tahu seberapa banyak. Ae Jung menjawab kalau ia tahu semua. Ae Jung menyuruhnya untuk berterus terang pada publik, supaya ia tidak malu bila ketahuan. Jin langsung menolak sarannya. Ia bertanya apakah benar rumor kalau ia simpanan yakuza. Ia juga mengatakan hal-hal yang menyakiti hati Ae Jung. Ae Jung akhirnya berbohong kalau ia simpanan yakuza dan mengancam Jin, jika ia macam-macam, maka ia akan membalasnya.
Jin melihat berita tentang Treasure Girl dan semua rumornya, ia berpikir dalam hati apakah Ae Jung benar-benar simpanan Yakuza. Ketika mendengarkan lagu dugeun dugeun, tiba-tiba detak jantungnya jadi cepat. Jin bertanya-tanya apa yang terjadi pada dirinya.
Acara Change The World mulai dipersiapkan. Ae Jung merayu produser acara itu agar mengganti Dokko Jin dengan Jenny saja. Tapi produser itu tidak mau, ia tetap ingin Dokko Jin.
Di kantor, Representatif Moon bertanya pada Jin apakah ia harus memohon sekali lagi pada Peter Jason, karena kelihatannya Jin sangat ingin main film dengannya. Jin tidak mau karena itu memalukan.
Ae Jung mencoba menelpon Jin sekali lagi. Ia memohon padanya untuk membantunya


Ae Jung: “Dokko Jin, bisakah kau mengerti perasaanku? Perasaanku jika Dokko Jin menolak telponku sama dengan perasaanmu di tolak oleh Peter Jason.”
Acarapun di mulai.  Ae Jung merasa nervous, ia takut Jin tidak mengangkat telpon itu.


Sedangkan Jin terus menatap telponnya, menunggu telpon itu berdering. Ketika telponnya berbunyi, ia kaget, tapi tidak mengangkatnya selama beberapa lama.


Di tempat lain, Se Ri  sedang merencanakan acara Couple Making. Ia melihat acara Ae Jung di layar TV. Ia pergi ke studio itu untuk melihatnya. Ia ingin tahu dan sedikit cemburu pada mantan temannya. Ketika telpon itu tidak diangkat-angkat, Se Ri menyeringai.
MC mengumuman kalau Ae Jung gagal, tapi tiba-tiba terdengar suara Dokko Jin, akhirnya ia mengangkat telpon itu.


Ae Jung kaget, MC menyuruhnya segera memilih topik karena waktunya hampir habis. Jin menjawab semua pertanyaan Ae Jung dengan benar, ia sangat senang dan bersemangat. Jaesuk dan Representatif Moon terheran-heran melihat tingkahnya.
Pertanyaan terakhir adalah anggur. Ae Jung panik karena waktunya tinggal 10 detik, ia segera berkata tanpa berpikir, “Sogokan.” Peserta yang lain bingung, Dokko Jin juga tidak mengerti. Ae Jung berkata lagi, “Sogokan yang kau berikan pada Peter Jason.” Jin menjawab minuman anggur merah
Ae Jung: “Buah yang digunakan untuk membuat anggur merah.”
Jin: “Anggur.”


Jin sangat senang karena ia berhasil menjawab semua pertanyaan dengan benar. Ia pun melakukan gerakan-gerakan aneh tanpa sadar kalau rahasianya telah terbongkar.
MC bertanya pada Jin apa maksud perkataan Ae Jung tentang sogokan pada Peter Jason.